Cerdas, memiliki jabatan tinggi dan berwajah tampan. Kedelapan pebisnis Indonesia ini mungkin bisa disebut sebagai pria paling diidamkan kaum wanita.
Sebagian besar masih berusia muda, namun prestasinya di perusahaan masing-masing sudah cemerlang. Bahkan beberapa sudah digadang-gadang sebagai pewaris kerajaan bisnis keluarganya.
Siapa sajakah 8 pebisnis Indonesia sukses dan rupawan tersebut? Seperti apa latar belakang pendidikan dan profil kerja mereka? Berikut ini daftar lengkapnya (tidak dalam urutan tertentu),
sumber : lintas.me
Sebagian besar masih berusia muda, namun prestasinya di perusahaan masing-masing sudah cemerlang. Bahkan beberapa sudah digadang-gadang sebagai pewaris kerajaan bisnis keluarganya.
Siapa sajakah 8 pebisnis Indonesia sukses dan rupawan tersebut? Seperti apa latar belakang pendidikan dan profil kerja mereka? Berikut ini daftar lengkapnya (tidak dalam urutan tertentu),
1. John Riady
Inilah salah satu pangeran muda Lippo Group, John Riady. Putra kedua James Riady ini baru berusia 26 tahun. Namun dia sudah menjabat sebagai Direktur Digital Media Berita Satu Media Holdings. John bertanggungjawab atas pengelolaan konten dan pemasaran belasan merek media multi-platform di bawah naungan Berita Satu.
Penyandang gelar MBA dari Wharton School of Business, University of Pennsylvania ini masuk Lippo Group sejak 2007. Sebelumnya, dia sempat bekerja sebagai bankir di Stephen Inc., Little Rock-Arkansas, AS.
Selain sibuk sebagai pebisnis, John yang meraih gelar juris doctor dari Columbia University Law School (2011) ini juga mengajar di fakultas hukum Universitas Pelita Harapan. Pria berkacamata ini juga duduk sebagai Komisaris KADIN Indonesia Komite Amerika Serikat.
2. Sandiaga Uno
Sandiaga merupakan salah satu pendiri Saratoga Capital, sebuah perusahaan investasi yang didirikan bersama Edwin Soeryadjaya pada tahun 1998. Saat ini dia menjabat sebagai CEO Saratoga Capital dan juga pimpinan di beberapa perusahaan lain seperti PT Adaro Energy Tbk. dan PT. Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk.
Pengusaha muda terkaya ke-37 di Indonesia versi majalah Forbes 2011 ini berhasil menerbangkan kembali Mandala Airlines tepat setahun setelah bermitra dengan Tiger Airways Holding Limited membeli 51% saham maskapai ini pada Mei 2011. Seperti diketahui, Mandala Airlines berhenti beroperasi pada Januari 2011 karena kekurangan dana operasional dan utang menumpuk.
Pria kelahiran Pekanbaru, Riau 43 tahun lalu ini termasuk contoh pengusaha muda yang luar biasa cerdas. Dia lulus dari Wichita State University, AS dengan predikat summa cum laude. Ketika dia melanjutkan pendidikannya di Washington University, AS, lagi-lagi Sandi lulus dengan IPK sempurna 4,00.
3. Martin Hartono
Generasi ketiga Grup Djarum ini sekarang menjabat sebagai CEO Global Digital Prima Ventures sejak Januari 2010. Sebelumnya, pria berusia 39 tahun ini sudah menjabat sebagai Direktur Teknologi Bisnis PT Djarum sejak 1999.
Beberapa perusahaan tempat GDP berinvestasi di antaranya adalah www.kaskus.us, www.blibli.com dan Merah Putih Inc (akselator internet untuk startup pertama di Indonesia).
Sementara beberapa investasi dan kemitraan yang dibuat melalui Merah Putih Inc. meliputi situs-situs web seperti www.dailysocial.net, www.infokost.net, www.krazymarket.com, www.lintas.me, and www.mindtalk.com.
Martin menyandang gelar MBA Marketing Strategy dari Claremont Graduate University - Peter F. Drucker and Masatoshi Ito Graduate School of Management. Dia juga aktif terlibat dalam berbagai manajemen strategis untuk PT Djarum dan perusahaan-perusahaan saudaranya.
4. Axton Salim
Ini dia sosok yang santer disebut sebagai kandidat terkuat pewaris Salim Grup. Axton Salim, 33, adalah putra Presiden dan CEO Indofood, Anthony Salim. Dia pertama kali ke Indonesia pada 2004 dan langsung ditunjuk menjadi Marketing Manager PT Indofood Fritolay Makmur.
Dua tahun kemudian, pria yang pernah bekerja di Credit Suisse Singapura itu dipromosikan menjadi asisten CEO Indofood Sukses Makmur Tbk mendampingi sang ayah. Menempati posisi Direktur sejak 2009, Axton merupakan direktur termuda dari sembilan anggota dewan direksi Indofood.
Selain menjadi Direktur Indofood, Axton juga menjabat sebagai Direktur di Indofood CBP Sukses Makmur dan komisaris PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Tbk (LSIP).
5. Armand Wahyudi Hartono
Putra bungsu bos Grup Djarum, Rudi Hartono ini menjabat sebagai Direktur BCA sejak 14 September 2009. Armand bertanggung jawab atas operasional wilayah dan cabang di luar area Jabodetabek dan Surabaya. Selain itu, dia juga bertanggung jawab atas divisi operasional yaitu Operasi Pembayaran Domestik, Operasi Perbankan Elektronik serta Operasi Perdagangan dan Pembayaran Internasional.
Pria yang usianya baru 'kepala tiga' ini menjabat sebagai Kepala Perencanaan dan Pembinaan Wilayah BCA dari tahun 2004 hingga 2009. Sebelum bergabung dengan BCA, Armand memangku berbagai jabatan manajerial di PT Djarum dari tahun 1998 hingga 2004 seperti Direktur Keuangan, Deputy Purchasing Director dan Kepala Sumber Daya Manusia.
Armand pernah menjadi analis di Global Credit Research and Investment Banking, JP Morgan Singapura dari tahun 1997 hingga 1998. Pria yang kerap tampil low-profile ini meraih gelar Master of Science di bidang Engineering Economic-System and Operation Research (1997) dari Stanford University, AS.
6. Anindya Bakrie
Generasi ketiga grup Bakrie ini menjabat sebagai CEO Bakrie Telecom dan Visi Media Asia (ANTV, tvOne, dan VIVAnews). Belum genap 38 tahun, putra sulung Aburizal Bakrie ini sudah dipastikan akan menggantikan tampuk kepemimpinan Grup Bakrie.
Bakat bisnis lulusan Stanford Graduate School of Business Stanford, California ini terlihat sejak keberhasilannya menangani ANTV yang hampir bangkrut pada 2002. Dua tahun memimpin ANTV, stasiun TV swasta nasional itu bebas utang. Hal yang sama terjadi ketika Grup Bakrie mengambil alih Lativi.
Setelah mengganti namanya jadi TV One dan mengubah formatnya menjadi televisi news, lagi-lagi Anin berhasil membebaskan Lativi dari lilitan utang. Begitu pula dengan Bakrie Telecom (BTEL). Semula pelanggan Esia hanya 100ribuan, sejak Anin memimpin jumlahnya melesat puluhan kali lipat. Menjadikan Esia salah satu pemain utama di pasar CDMA.
7. Michael Sampoerna
Putra bungsu Putera Sampoerna ini sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia. Pemilik nama lengkap Michael Joseph Samperna ini juga menjabat sebagai Direktur PT Sampoerna Strategic, Presiden Komisaris PT SGS dan Presiden Komisaris Sampoerna Agro Tbk. sejak 2007.
Sampoerna Agro merupakan salah satu pemain besar dalam industri agribisnis di Indonesia yang meliputi produksi minyak sawit, beras, kacang kedelai, gula dan daging sapi. Michael juga sudah menjadi anggota dewan direksi non eksekutif Samko Timber Ltd. sejak tahun 2007.
Dulu Michael sempat menjabat sebagai CEO PT Hanjaya Mandala Sampoerna (2002 – 2005). Lulusan London School of Economics in the UK ini juga menjadi Direktur di 9 perusahaan berbeda di Singapura.
8. Michael Rusli
Inilah sosok di balik promotor Big Daddy yang tahun ini banyak muncul di media pasca Lady Gaga batal konser di Jakarta. Michael Rusli adalah pendiri dan komisaris PT Prima Java Kreasi, pemilik merek Big Daddy Entertainment Group. Big Daddy memiliki unit usaha promotor konser, penyelenggara pertunjukkan keluarga dan sistem tiketing, MyTicket.
Big Daddy pertama berdiri dari Februari 2010 ketika menyelenggarakan Disney On Ice. PT Prima Java Kreasi berhasil mencatat pendapatan 2011 sebanyak Rp 50 milyar. Omzet triwulan I 2012-nya pun memuaskan, sudah mencapai Rp 50 miliar.
Siapa sangka Michael dulunya adalah seorang petugas medis di Pennsylvania. Pria berusia 37 tahun ini kemudian lama berkarir di dunia perbankan. Michael pernah menjadi Presiden Direktur PT ABN AMRO Finance Indonesia.
Saat ini selain mengurus Big Daddy, Michael juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Cipta Marga Nushapala Persada, Komisaris PT Trisurya Lintas Elektrikal dan Chief Financial Officer PT Trisurya Lintas Energi.
Penyandang gelar Master of Commerce, Banking & Finance dari Monash University, Melbourne, Australia ini juga seorang investor batubara, minyak bumi dan infrastruktur di Terra Capital.
sumber : lintas.me