Levitasi - Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu fotografi levitasi, penjelasan singkatnya seperti ini, fotografi levitasi adalah sebuah trik dimana si fotografer dapat mengabadikan objek gambar atau model terlihat melayang tanpa alat bantu apapun.
Pada dasarnya, foto levitasi bisa dihasilkan melalui dua cara, yakni melalui olah digital atau secara manual (tanpa editing).
Fotografi levitasi berbeda dengan jump shot yang hanya sekedar memperlihatkan model yang melompat. Levitasi harus memperlihatkan model yang seakan melayang alami dengan ekspresi tanpa beban. Berekspresilah sewajarnya sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Lebih bagus jika model tidak melihat ke kamera (kesan candid).
Nah, bagi Anda yang ingin mencoba fotografi levitasi, berikut adalah beberapa tips untuk memotret foto levitasi secara manual.
Tips untuk model
Bagi model yang ingin mengambil pose menuju ke suatu arah, biasanya menekuk kedua kakinya ke belakang (sekitar 45 derajat) sesaat setelah melompat(air time) hal ini biasanya dilakukan guna membuat kesan si model sedang berjalan. Nah, bagi model yang sedang berlevitasi di tempat, biasanya berpose dengan kaki lurus ke bawah.
Gunakanlah berbagai aksesoris, guna memperkuat tema yang ingin diangkat, seperti payung, buku, sapu atau pun vacum cleaner.
Gunakan peniti, pin, sabuk, double tape atau alat penjepit baju lain supaya baju tak tampak menggembung atau tersingkap saat model melompat, untuk mendapatkan kesan levitasi yang sempurna.
Juga, bisa menggunakan hair spray/gel agar saat melompat, rambut tidak terlihat berantakan. Bisa juga rambut diikat, memakai bando, atau topi. Foto levitasi yang sempurna harus memperlihatkan rambut yang tetap rapi.
Stay safe! Jangan memaksakan diri melompat jika sudah lelah dan cari lokasi yang aman buat melompat.
Tips untuk fotografer
Foto levitasi tanpa editing dapat dilakukan dengan kamera profesional (DSLR) maupun kamera saku (camera pocket).
Foto levitasi dengan kamera DSLR, bisa memanfaatkan Burst Mode (Continuous Shooting). Dengan sekali menekan tombol shutter, langsung menghasilkan beberapa jepretan sekaligus. Foto-foto hasil jepretan dengan Burst Mode dari kamera DSLR dapat dipilih mana yang paling pas mendapatkan momen 'melayang'.
Pastikan cahaya (matahari) cukup, agar bayangan terbentuk sehingga efek model sedang melayang lebih terlihat.
Gunakan low angle, agar model terlihat tinggi melayang.
Gunakan shutter speed tinggi untuk menangkap model yang melayang dengan lebih fokus (frozen moment). Cahaya yang cukup sangat berperan untuk mendapatkan shutter speed tinggi. Shutter speed di atas 1/500 lebih baik.
Untuk kamera saku (pocket camera) bisa memanfaatkan Sport Mode untuk mendapatkan shutter speed tinggi. Sementara, untuk kamera ponsel karena tidak ada setting untuk shutter speed, sebaiknya melakukan foto levitasi outdoor dan memanfaatkan cahaya matahari langsung agar mendapatkan high shutter speed.
http://www.tnol.co.id